Minggu, 15 Agustus 2010

Mengapa dan Kapan Piano Ditala?

Memiliki piano berarti harus menyediakan duit ekstra secara berkala untuk menalanya. Menala (atau stem atau tuning) perlu dilakukan pada jangka waktu tertentu agar bunyi yang dihasilkan piano tetap harmonis berdasarkan hukum akustik dan estetika.
Sebenarnya pemilik piano lebih beruntung dibandingkan pemilik biola, misalnya. Piano cukup ditala selama selang waktu beberapa bulan sekali, sedangkan biola harus ditala setiap kali dimainkan. Lebih repot punya biola, bukan? Namun violis mampu menala sendiri instrumennya (dengan gratis, tentunya) sementara pemilik piano harus membayar orang untuk menala pianonya dan mahal pula. Senar biola cuma empat biji sedangkan senar piano lebih dari 200 buah tergantung dengan jenisnya.

Mengapa Piano Ditala?
Hal tersebut paling sering ditanyakan. Saya dengar tidak fals, kok? Pertanyaan tersebut terlontar karena berakhir ke UUD: ujung-ujungnya duit. Tukang tala dianggap mencari untung dengan menyarankan penalaan secara berkala dan pemilik piano merasa harus merogoh kocek untuk membiayai biaya stem yang tidak murah dan secara berkala lagi.

Seperti instrumen berdawai lainnya, piano bekerja karena adanya vibrasi dari senar. Senar yang bervibrasi akan menjadi terjadi simpangan dari posisi b ke posisi a lalu ke posisi b lalu ke c lalu kembali ke posisi b untuk seterusnya ke posisi a (lihat gambar). Hal tersebut terjadi dengan terus menerus untuk jangka waktu tertentu dan berlangsung sangat cepat sesuai dengan frekuensinya. Makin tinggi frekuensinya, makin banyak vibrasinya. Hal tersebut membuat senar pada titik x dan titik y menjadi berubah dan menyebabkan senar menjadi kendor. Kendornya senar ini menyebabkan senar makin lama makin out of tune atau fals. Itulah sebabnya senar pada bagian yang sering dimainkan dan senar yang bernada tinggi sering berubah penalaannya.

Penyebab lainnya adalah suhu dan kelembapan yang disebabkan oleh cuaca. Jika suhu bertambah maka senar akan memuai dan menyebabkan nada yang berbunyi akan menjadi turun dan jika suhu dingin maka nada yang dihasilkan akan naik karena senar yang menyusut. Hal tersebut menyebabkan piano di negara-negara dengan 4 musim disarankan untuk menala piano 4 kali setahun. Nah, jika suhu kembali normal maka senar-senar akan kembali ke kondisinya semula oleh karena itu tidak perlu ditala lagi bukan? Sayangnya kelembaman tiap senar berbeda-beda sehingga senar-senar tidak dapat menala dirinya sendiri. Seorang piano tuner tetap dibutuhkan begitu pula pengeluaran ekstra.

Memindahkan piano juga merupakan hal yang dapat menyebabkan penalaan jadi berubah. Getaran yang ditimbulkan akibat dorongan atau benturan akan membuat ketegangan senar berubah, oleh karena itu penalaan diperlukan setiap kali piano dipindahkan.

Kapan piano harus ditala?
Baik pada piano yang sering dimainkan maupun yang hanya untuk pajangan, perlu ditala secara berkala. Cuaca yang sangat berpengaruh pada senar piano sehingga pada setiap pergantian musim, piano perlu ditala. Untuk negara dengan 4 musim, piano perlu ditala 4 kali setahun. Tunggulah pada pertengahan musim dimana suhu dan kelembaban relatif stabil barulah penalaan dilakukan. Beruntunglah yang tinggal di negara tropis (meski banyak pemilik piano di negara subtropis juga menala pianonya 2 kali setahun karena alasan biaya tentunya) seperti kita yang cuma memiliki 2 musim sehingga menala piano 2 kali setahun sudah cukup. Toh, kita hanya perlu menala piano pada musim hujan serta musim kemarau, sehingga tidak perlu menala piano setiap musim rambutan, musim durian, atau musim mangga.

Jika pemilik piano di negara subtropis men-discount penalaan pianonya sampai 50% maka hal tersebut berlaku pula di negara tropis. Piano ditala cuma setahun sekali. Pemilik piano, baik negara tropis maupun subtropis, cuma menala piano setahun sekali. Hal tersebut masih diperbolehkan namun usahakanlah menala piano pada saat yang sama, misalnya setiap bulan Februari.

Bagaimana jika piano ditala dengan durasi yang lebih lama dari setahun sekali? Katakanlah 2 tahun sekali atau kalau pada saat uang berlebih? Nah, hal tersebut tidak disarankan karena alih-alih berhemat, justru akan menghabiskan lebih banyak biaya. Biasanya piano yang lama tidak ditala akan 'turun' banyak dan membentuk kelembaman baru sehingga perlu dua kali penalaan yakni penalaan kasar untuk mengembalikanke frekuensi standar dan fine tuning untuk menala secara lebih detil. Karena senar membentuk kelembaman baru, maka senar perlu ditarik lebih banyak untuk mengembalikan senar ke penalaan standar. Hal tersebut bisa membuat senar putus. Nah, jika senar putus maka lebih berabe kan.

Piano juga perlu ditala setiap kali dipindahkan, juga kalau hendak digunakan untuk konser (kecuali untuk konser jazz tentunya). Jika tidak ingin dipusingkan dengan jadwal dan biaya tala, maka piano elektrik menjadi pilihan.

1 komentar:

  1. Q bru tw lho Pak klu piano hrs distem. hehe. klu punyaq piano digital/elektrik perlu distem jga tdk?

    BalasHapus

Piano Sheet Meraih Bintang Lagu Tema Asian Games

Lagu ini menggunakan tangga-nada C minor namun agar mudah dipelajari, partitur ini ditulis dalam tangga-nada natural.  Partitur dalam ta...